Nadiku Bersuara Merdeka
Foto Ilustrasi Google Search |
Sebuah mantel berlumur darah
ketika ada suara
Kami semua telah menatapnya
Berbagi duka yang agung,
dalam kepedihan yang bertahun-tahun
Sebuah tirai berwarna merah putih membentengi Papua,
membungkam asas kita
Di bawah terik matahari para pejuang kita berdiri,
Mencari secerca asas antara kebebasan dan penindasan
Berlapis senjata dan sangkur baja,
Akan mundurkah kita sekarang?
Padamkan api revolusi,
seraya mengucapkan 'Selamat tinggal para perjuang
Biarlah kita berdiri,
nyalakan api revolusi bersama peredaran darah
Berikrar setia kepada tirani sang kejora,
tulus mengenakan baju kebesaran sang pelayannya
Poster kumal itu,
ya poster itu
Kami semua telah menatapmu,
di atas bangunan-bangunan tua itu
Menunduk bendera setengah tiang,
pesan itu telah sampai kemana-mana
Melalui kendaraan yang melintas di berbagai media
Tuan-tuan becak,
kuli-kuli dermaga demokrasi
Teriakan-teriakan di atas bis kota,
pawai-pawai perkasa semata prosesi jenazah ke pemakaman
Mereka berkata,
Semuanya berkata
Lanjutkan perjuangan,
tetap One day will be fre west Papua
Karya: Andy H. Makay
Post a Comment